Skip to main content

Mendagri Prancis Minta Pecat Polisi Pelaku Serangan Rasial

 

Mendagri Prancis Minta Pecat Polisi Pelaku Serangan Rasial


Sabtu, 28/11/2020 00:09
Beberapa petugas polisi di Paris, Prancis dihukum setelah ketahuan memukuli pria kulit hitam lantaran tidak mengenakan masker.
Ilustrasi. Beberapa polisi Prancis diskors setelah memukuli pria kulit hitam yang tidak mengenakan masker. (Foto: AP Photo/Kamil Zihnioglu)
Jakarta, CNN Indonesia -- 

Beberapa petugas kepolisian di Prancis dijatuhi sanksi setelah ketahuan memukuli seorang pria kulit hitam di Paris.

Sebelumnya, sebuah video yang beredar di internet sejak Sabtu (21/11) memperlihatkan readyviewed sejumlah petugas polisi tengah memukuli pria yang kemudian diidentifikasi sebagai Michel Zecler.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gérald Darmanin mengatakan dia secara pribadi memerintahkan agar polisi yang terlihat dalam video tersebut diskors pada Kamis (26/11) setelah rekaman kamera keamanan dipublikasikan oleh situs berita Loopsider.

"Gambar-gambar ini tidak bisa diungkapkan, sangat mengejutkan dan segera setelah saya mengetahui tentang mereka, dan tentang apa yang terjadi, saya meminta petugas polisi itu diskors," kata Darmin dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

Loopsider seperti mengutip CNN, menerbitkan sebuah wawancara dengan seorang pria yang identitasnya tidak diungkapkan dengan luka di wajah yang dikatakan sebagai korban pemukulan."Begitu fakta dikonfirmasi oleh hukum, karena saat ini masih dalam tahap penyelidikan, saya akan minta [petugas yang terlibat] untuk diberhentikan," ujarnya menambahkan.

"Saat itu, saya takut, saya berkata pada diri sendiri mungkin hari ini adalah hari terakhir saya, inilah yang saya pikirkan, ini hari terakhir saya dan saya tidak tahu mengapa," kata pria tersebut dalam video.

Pria yang menjadi korban pemukulan itu kepada wartawan mengaku jika dia berjalan tanpa mengenakan masker, sebuah pelanggaran di Prancis saat pandemi Covid-19.


Dalam sebuah pernyataan, polisi Paris mengatakan tengah melakukan investigasi atas insiden itu. Mereka juga meminta direktur jenderal kepolisian nasional untuk menjatuhi skors terhadap petugas polisi yang terlibat.Dia mengaku sempat berusaha menghindar ketika melihat polisi agar tidak terkena denda. Pria itu kemudian mengatakan jika para polisi yang melihatnya kemudian memukuli dan melecehkannya secara rasial.

Insiden pemukulan atas dasar rasial ini terjadi di tengah gelombang protes atas kebrutalan polisi di Prancis dan hanya berselang beberapa hari setelah video kekerasan aparat yang membongkar paksa tenda-tenda migran yang disebut 'ilegal'.

Comments

Popular posts from this blog

Virus Corona di Jerman Tembus 1 Juta Kasus

  Virus Corona di Jerman Tembus 1 Juta Kasus Ilustrasi tenaga medis membawa pasien virus corona. (AP/Jean-Francois Badias) Virus Corona Jerman --  Kasus  virus corona  di  Jerman  menembus angka 1 juta pada Jumat (27/11). Lembaga pengendalian penyakit Robert Koch Institute mencatat Jerman mendapatkan lebih dari 22.000 kasus baru sehingga totalnya melampaui angka satu juta. Data statistik  Worldometer  menunjukkan 15.767 orang meninggal karena Covid-19 di Jerman. Jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan intensif melonjak drastis dari lebih dari 360 pada awal Oktober menjadi lebih dari 3.500 pekan lalu.Seperti dikutip dari  AFP , Jerman hampir bisa mengendalikan penyebaran virus corona di musim semi tetapi mereka dihantam oleh gelombang kedua infeksi. Negara bagian terpadat, North Rhine-Westphalia menyumbang lebih dari seperempat kasus di Jerman, melebihi Bavaria yang mengonfirmasi 198.000 infeksi. Sementara Berlin memiliki 62.000 kasus Covid-19...

Pengadilan Federal Tolak Upaya Trump Tunda Hasil Pennsylvania

  Tudingan Trump soal kecurangan Pilpres AS kembali ditolak pengadilan. (Foto: AP/Evan Vucci) Pengadilan banding federal menolak gugatan Presiden Amerika Serikat  Donald Trump  untuk menghidupkan kembali gugatan federal yang bisa menunda kemenangan  Joe Biden  di negara bagian Pennsylvania. Tiga hakim pengadilan banding federal secara bulat menyebut argumen kampanye Trump yang merasa dicurangi dalam upaya terpilih kembali tidak didukung oleh bukti. "Tuduhan tak adil itu serius. Menyebut sebuah pemilu tidak adil tidak berarti kenyataannya demikian," tulis Hakim Stephanos Bibas, yang bicara atas nama panel hakim tersebut, dikutip dari  CNN , Jumat (27/11). "Dakwaan membutuhkan tuduhan spesifik dan juga bukti. Kami tidak memiliki keduanya di sini," imbuh dia. "Tapi ilmu kimia tidak dapat mengubah timah menjadi emas," kata pengadilan, menyindir tudingan tanpa bukti.Dalam banding atas putusan pengadilan yang lebih rendah, ...

Jaksa Argentina Selidiki Kematian Maradona

Jaksa Argentina menyelidiki kematian  Diego Maradona  pada Jumat (27/11) waktu setempat. Penyelidikan dilakukan guna mengetahui kemungkinan kematian Maradona pada Rabu (25/11) disebabkan kelalaian medis atau tidak. "Sudah ada kejanggalan," kata seorang anggota keluarga dekat seperti dilansir  AFP. Pengacara Maradona Matias Morla, sebelumnya telah meminta penyelidikan atas klaim bahwa ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk sampai di rumah bintang sepak bola itu. Sebuah laporan otopsi awal menetapkan bahwa Maradona meninggal dalam tidurnya pada Rabu (25/11) siang karena edema paru akut dan gagal jantung kronis. Sementara itu, kantor kejaksaan di Buenos Aires telah membuka file berjudul "Maradona, Diego. Penentuan penyebab kematian." "Kasus ini dimulai karena dia adalah orang yang meninggal di rumah dan tidak ada yang menandatangani akta kematiannya. Itu tidak berarti ada kecurigaan atau penyimpangan," kata sumber pengadilan. Legenda sepak b...