Skip to main content

PM Denmark Nangis Minta Maaf atas Pembunuhan Jutaan Cerpelai

 

PM Denmark Nangis Minta Maaf atas Pembunuhan Jutaan Cerpelai


Perdana menteri Denmark

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen. (AP/Mads Nissen)
Perdana menteri Denmark

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen sambil menyeka air mata meminta maaf secara pribadi atas pemusnahan jutaan cerpelai di peternakan.

Versi mutasi dari virus corona diketahui mendorong pemerintah untuk memusnahkan jutaan cerpelai yang dibesarkan di peternakan.

Menurut penghitungan terbaru, lebih dari dua pertiga dari perkiraan 15 hingga 17 juta cerpelai di negara itu telah dimusnahkan.


CerpelaiFoto: Wikipedia Commons.Cerpelai

"Saya tidak punya masalah dengan meminta maaf atas kejadian itu, karena kesalahan telah dibuat," kata Frederiksen kepada penyiar TV2.

Terlihat emosional, Frederiksen berhenti beberapa kali untuk menghapus air mata. Dia menekankan bahwa bahwa itu bukan kesalahan peternak.Frederiksen mengunjungi seorang peternak cerpelai di Kolding, yang hewannya disuntik mati meskipun sehat. Belakangan baru diketahui bahwa pemerintah tidak memiliki kewenangan hukum untuk melakukannya.

Pada awal November, Denmark yang merupakan pengekspor bulu cerpelai terbesar di dunia mengumumkan akan memusnahkan lebih dari 15 juta cerpelai di negara itu setelah versi mutasi dari virus corona ditemukan dan diyakini akan melemahkan efektivitas vaksin."Itu karena corona, dan saya berharap bisa menjadi cahaya kecil dalam kegelapan pada saat ini untuk peternak cerpelai Denmark," katanya seperti dikutip dari AFP.

Namun, beberapa hari kemudian pemerintah mengakui tidak memiliki dasar hukum yang memadai untuk memerintahkan tindakan tersebut.

Menyusul pengunduran diri Jensen, Kementerian Kesehatan menyimpulkan bahwa potensi ancaman terhadap vaksin manusia sangat mungkin dihilangkan, dengan tidak adanya kasus baru dari versi mutasi.Menteri Pertanian Mogens Jensen meminta maaf dan akhirnya mengundurkan diri pekan lalu.

Comments

Popular posts from this blog

Virus Corona di Jerman Tembus 1 Juta Kasus

  Virus Corona di Jerman Tembus 1 Juta Kasus Ilustrasi tenaga medis membawa pasien virus corona. (AP/Jean-Francois Badias) Virus Corona Jerman --  Kasus  virus corona  di  Jerman  menembus angka 1 juta pada Jumat (27/11). Lembaga pengendalian penyakit Robert Koch Institute mencatat Jerman mendapatkan lebih dari 22.000 kasus baru sehingga totalnya melampaui angka satu juta. Data statistik  Worldometer  menunjukkan 15.767 orang meninggal karena Covid-19 di Jerman. Jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan intensif melonjak drastis dari lebih dari 360 pada awal Oktober menjadi lebih dari 3.500 pekan lalu.Seperti dikutip dari  AFP , Jerman hampir bisa mengendalikan penyebaran virus corona di musim semi tetapi mereka dihantam oleh gelombang kedua infeksi. Negara bagian terpadat, North Rhine-Westphalia menyumbang lebih dari seperempat kasus di Jerman, melebihi Bavaria yang mengonfirmasi 198.000 infeksi. Sementara Berlin memiliki 62.000 kasus Covid-19...

Pengadilan Federal Tolak Upaya Trump Tunda Hasil Pennsylvania

  Tudingan Trump soal kecurangan Pilpres AS kembali ditolak pengadilan. (Foto: AP/Evan Vucci) Pengadilan banding federal menolak gugatan Presiden Amerika Serikat  Donald Trump  untuk menghidupkan kembali gugatan federal yang bisa menunda kemenangan  Joe Biden  di negara bagian Pennsylvania. Tiga hakim pengadilan banding federal secara bulat menyebut argumen kampanye Trump yang merasa dicurangi dalam upaya terpilih kembali tidak didukung oleh bukti. "Tuduhan tak adil itu serius. Menyebut sebuah pemilu tidak adil tidak berarti kenyataannya demikian," tulis Hakim Stephanos Bibas, yang bicara atas nama panel hakim tersebut, dikutip dari  CNN , Jumat (27/11). "Dakwaan membutuhkan tuduhan spesifik dan juga bukti. Kami tidak memiliki keduanya di sini," imbuh dia. "Tapi ilmu kimia tidak dapat mengubah timah menjadi emas," kata pengadilan, menyindir tudingan tanpa bukti.Dalam banding atas putusan pengadilan yang lebih rendah, ...

Jaksa Argentina Selidiki Kematian Maradona

Jaksa Argentina menyelidiki kematian  Diego Maradona  pada Jumat (27/11) waktu setempat. Penyelidikan dilakukan guna mengetahui kemungkinan kematian Maradona pada Rabu (25/11) disebabkan kelalaian medis atau tidak. "Sudah ada kejanggalan," kata seorang anggota keluarga dekat seperti dilansir  AFP. Pengacara Maradona Matias Morla, sebelumnya telah meminta penyelidikan atas klaim bahwa ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk sampai di rumah bintang sepak bola itu. Sebuah laporan otopsi awal menetapkan bahwa Maradona meninggal dalam tidurnya pada Rabu (25/11) siang karena edema paru akut dan gagal jantung kronis. Sementara itu, kantor kejaksaan di Buenos Aires telah membuka file berjudul "Maradona, Diego. Penentuan penyebab kematian." "Kasus ini dimulai karena dia adalah orang yang meninggal di rumah dan tidak ada yang menandatangani akta kematiannya. Itu tidak berarti ada kecurigaan atau penyimpangan," kata sumber pengadilan. Legenda sepak b...