Skip to main content

2 Orang Luka dalam Penembakan di Lokasi Demo Thailand


Sebanyak dua orang dilaporkan mengalami luka berat setelah ditembak di lokasi aksi unjuk rasa pro demokrasi di Distrik Chatucak, Bangkok, Thailand.

Peristiwa itu terjadi ketika massa demonstran yang hendak membubarkan diri dalam unjuk rasa di depan kantor pusat Bank Komersial Siam di SB Park Plaza, Jalan Ratchadapisek, sekitar pukul 22.00.

Seperti dilansir AsiaOne, Jumat (27/11), demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok aktivis Ratsadon itu dimulai pukul 15.00 dan berakhir pada pukul 21.17.


Ketika massa mulai membubarkan pada pukul 22.10, terdengar suara ledakan yang diikuti oleh empat suara letusan senjata api dari arah gerai makanan cepat saji McDonald's di simpang Ratchayothin.

Sedangkan satu orang lain yang diduga pelaku penembakan, juga kritis dan dibawa ke Rumah Sakit St. Louis.Menurut keterangan Asosiasi Pengawal Rakyat yang mengawasi para demonstran menyatakan salah satu anggota mereka terluka pada bagian perut akibat tertembus peluru. Dia lalu dilarikan ke Rumah Sakit Rama IX.

"Orang yang melempar bom mengenakan helm. Dia kabur dan sampai saat ini masih diburu," kata Asosiasi Pengawal Rakyat melalui Twitter.

Kepolisian Kerajaan Thailand saat ini masih mengusut kejadian itu untuk mengidentifikasi pelaku. Penyelidik menemukan selongsong peluru di lokasi kejadian, sebuah pistol revolver yang disembunyikan di bawah jok sebuah sepeda motor, dan sisa-sisa bom.

Mereka juga menuduh pemerintah sengaja menyusun UUD yang tidak demokratis, serta terlibat korupsi.Aksi demo itu memuncak karena ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan umum Thailand pada tahun lalu. Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan Ocha dituduh curang dalam pemilu, sejak memimpin kudeta enam tahun silam.

Pertentangan yang sangat tajam antara pemerintah dan para aktivis terjadi ketika sampai pada soal tuntutan reformasi kerajaan. Para aktivis menilai kekuasaan kerajaan terlalu kuat dan sulit dipertanggungjawabkan. Para demonstran juga menuntut parlemen merancang undang-undang dasar baru yang lebih demokratis dan adil.

Comments

Popular posts from this blog

Virus Corona di Jerman Tembus 1 Juta Kasus

  Virus Corona di Jerman Tembus 1 Juta Kasus Ilustrasi tenaga medis membawa pasien virus corona. (AP/Jean-Francois Badias) Virus Corona Jerman --  Kasus  virus corona  di  Jerman  menembus angka 1 juta pada Jumat (27/11). Lembaga pengendalian penyakit Robert Koch Institute mencatat Jerman mendapatkan lebih dari 22.000 kasus baru sehingga totalnya melampaui angka satu juta. Data statistik  Worldometer  menunjukkan 15.767 orang meninggal karena Covid-19 di Jerman. Jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan intensif melonjak drastis dari lebih dari 360 pada awal Oktober menjadi lebih dari 3.500 pekan lalu.Seperti dikutip dari  AFP , Jerman hampir bisa mengendalikan penyebaran virus corona di musim semi tetapi mereka dihantam oleh gelombang kedua infeksi. Negara bagian terpadat, North Rhine-Westphalia menyumbang lebih dari seperempat kasus di Jerman, melebihi Bavaria yang mengonfirmasi 198.000 infeksi. Sementara Berlin memiliki 62.000 kasus Covid-19...

Pengadilan Federal Tolak Upaya Trump Tunda Hasil Pennsylvania

  Tudingan Trump soal kecurangan Pilpres AS kembali ditolak pengadilan. (Foto: AP/Evan Vucci) Pengadilan banding federal menolak gugatan Presiden Amerika Serikat  Donald Trump  untuk menghidupkan kembali gugatan federal yang bisa menunda kemenangan  Joe Biden  di negara bagian Pennsylvania. Tiga hakim pengadilan banding federal secara bulat menyebut argumen kampanye Trump yang merasa dicurangi dalam upaya terpilih kembali tidak didukung oleh bukti. "Tuduhan tak adil itu serius. Menyebut sebuah pemilu tidak adil tidak berarti kenyataannya demikian," tulis Hakim Stephanos Bibas, yang bicara atas nama panel hakim tersebut, dikutip dari  CNN , Jumat (27/11). "Dakwaan membutuhkan tuduhan spesifik dan juga bukti. Kami tidak memiliki keduanya di sini," imbuh dia. "Tapi ilmu kimia tidak dapat mengubah timah menjadi emas," kata pengadilan, menyindir tudingan tanpa bukti.Dalam banding atas putusan pengadilan yang lebih rendah, ...

Jaksa Argentina Selidiki Kematian Maradona

Jaksa Argentina menyelidiki kematian  Diego Maradona  pada Jumat (27/11) waktu setempat. Penyelidikan dilakukan guna mengetahui kemungkinan kematian Maradona pada Rabu (25/11) disebabkan kelalaian medis atau tidak. "Sudah ada kejanggalan," kata seorang anggota keluarga dekat seperti dilansir  AFP. Pengacara Maradona Matias Morla, sebelumnya telah meminta penyelidikan atas klaim bahwa ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk sampai di rumah bintang sepak bola itu. Sebuah laporan otopsi awal menetapkan bahwa Maradona meninggal dalam tidurnya pada Rabu (25/11) siang karena edema paru akut dan gagal jantung kronis. Sementara itu, kantor kejaksaan di Buenos Aires telah membuka file berjudul "Maradona, Diego. Penentuan penyebab kematian." "Kasus ini dimulai karena dia adalah orang yang meninggal di rumah dan tidak ada yang menandatangani akta kematiannya. Itu tidak berarti ada kecurigaan atau penyimpangan," kata sumber pengadilan. Legenda sepak b...